Saturday, May 25, 2013
Friday, May 24, 2013
Buah
BUAH (FRUCTUS)
Jika penyerbukan pada bunga terjadi dan kemudian diikuti
pula oleh tumbuhan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji
yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,
melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan
sifat buahnya itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting,
misalnya:
a.
Daun-daun pelindung. Pada jagung
daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan kita kenal kemudian sebagai
pembungkus tongkol jagung (klobot).
b.
Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada
jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.
Tangkai kepala putik. Bagian ini sering
tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung,
juga semua pada macam jambu yang masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di
bagian ujung buah.
d.
Kepala putik. Buah kepala putik ialah buah manggis yang sekaligus dapat
pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah
ruangan dalam buah manggis tersebut.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh
dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a. Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau
jambu mete (Anacardiatum occidentale
L.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah
yang dapat dimakan. Sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras
terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
b. Dasar bunga bersama. Pada bunga Lo ( Ficus
glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang terbentuk periuk itu
juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar
buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat badan
yang berbentuk seperti periuk tadi. Bagian ini seringkali dapat dimakan.
c. Dasar bunga. Pada arbe (Fragraria vesca L.)
yang kemudian menjadi berdaging tebal yang merupakan bagian yang dapat
dimakan,sedang buah yang sesumgguhnya kecil hampir tidak kelihatan.
d. Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis
minima L.), pada pembentukan
buah, kelopak tumbuh terus menjadi bahan yang menyelubungi buah yang sebenarnya
tadi tidak nampak sama sekali dari luar.
e. Tenda bunga dan ibu
tangkai. Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) misalnya ibu tangkai bunga dan semua
tenda bunga pada bunga majemuk ini pada akhirnya tumbuh sedemikian rupa,
sehingga seluruh perbungaan seolah-olah hanya menjadi satu bunga saja.
Buah sejati adalah buah
yang terbentuk dari bakal buah saja dan karena buah ini biasanya tidak
diselubungi oleh bagian lain, maka dinamakan buah telanjang (fructus nudus).
Contoh : mangga, rambutan. Buah semu
adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian lain pada bunga yang
malahan menjadi bagian utama dari buah tersebut. Contoh : nangka, nanas, apel.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
1. Buah semu tunggal. Yaitu buah semu yang
terjadi darisatu bunga dengan satu bakal buah. Misalnya : tangkai bunga pada
jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
2. Buah semu ganda. Yaitu jika dalam satu bunga ada lebih dari satu bakal buah yang
bebas satu sama lain. Misalnya : buah arbe (Fragraria
vesca L.)
3. Buah semu majemuk. Yaitu buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tapi seluruhnya
ari luar tampak seperti satu buah saja. Misalnya : buah nangka (Artocarpus integra Merr.)
Penggolongan Buah Sungguh
(Buah Sejati)
Dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Buah sejati tunggal. Ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu buah
saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Misalnya: buah mangga (Mangifera indica L.), buah pepaya (Carica papaya L.), dan buah durian (Durio zibethinus Murr.)
2.
Buah sejati
ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa
bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing-masing bakal buah menjadi satu
baua. Misalnya: cempaka (Michelia
champaca Bail.)
3.
Buah sejati
majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk. Yang masing-masing bunganya mendukung bakal buah. Tapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja.
Misalnya : pandan (Pandanus tectorius
Sol.)
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
a. Buah sejati tunggal yang
kering (siccus),
yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit
yang kering.
b. Buah sejati tunggal yang
berdaging (carnosus),
ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah sering kali
dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
- Kulit luar
- Kulit tengah
- Kulit dalam
Ikhtisar Buah Sejati
Tunggal yang Kering
A. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya
mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
1.
Buah padi (caryopsis).
2.
Buah kurung (achenium).
3.
Buah keras (nux).
4.
Buah keras
bersayap (samara).
B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu)
biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa
hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
1. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai
dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan
(jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi
dalam:
a. Buah berbelah dua (diachenium).
b. Buah berbelah tiga (triachenium).
c. Buah berbelah empat (tetrachenium).
d. Buah berbelah banyak (polyachenium).
2. Buah kendaga (rhegma). Buah ini
mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah
lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi
dalam:
a. Buah berkendaga dua (dicoccus).
b. Buah berkendaga tiga (tricoccus).
c. Buah berkendaga lima (pentacoccus).
d. Buah berkendaga banyak (polycoccus).
3. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak
biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi
kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak
dapat dibedakan dalam:
a. Buah bumbung (folliculus).
Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea
dryand), bunga sari cina (Catharanthus
roseus G. Don)
b. Buah polong (legumen).
Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
c. Buah lobak atau polong semu (siliqua).
Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae
(Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus
sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss),
dll.
d. Buah kotak sejati (capsula).
Ikhtisar Buah Sejati
Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk
golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika
telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a. Buah buni (bacca). Yang disebut
buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar
yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam
yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang
berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
- Buah papaya (Carica papaya L),
buah belimbing (Averrhoa carambola L.),
sawo manila (Achras zapota L.)
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal,
seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak
berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
- Buah duku (Lansium domesticum Corr.),
buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
b. Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau
dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terjadi
dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat
sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku
Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun
sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada
tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae,
misalnya: markisa (Passiflora
quadrangularis L.), buah negri (Passiflora
edulis Sims.).
c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini
dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga
lapisan, yaitu :
- Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar
minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya
berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
- Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan
bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
- Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga
terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat
gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas diantara
gelembung-gelembung ini.
d. Buah batu (drupa). Buah ini
mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:
- Kulit luar (exocarpium atau
epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
- Kulit tengah (mesocarpium),
yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
-
Kulit dalam (endocarpium),
yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada
pohon mangga (Mangifera indica L.)
yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang
mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan,
dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan
air.
e. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau
hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f. Buah apel (pomum), seperti buah
batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit
tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai
beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat
pada pohon apel (Pyrus malus L.),
pohon per (Pyrus communis L.)
Buah Sejati Ganda
Seperti telah
diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan
banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi,
buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
a. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa
hybrida Hort.).
b. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus
fraxinifolius Poir.).
c. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing
tumbuh menjadi buah bumbung.
d. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa L.)
Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal
dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan banyak buah yang masing-masing
berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk nempaknya seperti satu buah
saja.
Sama halnya dengan
buah sejati ganda kita dapat membedakan:
a. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk membentuk
suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosus Merr.).
b. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
c. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk
yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah.
Biji
BIJI (SEMEN)
Setelah
terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat
perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung lembaga atau calon tumbuhan
baru.
Biji
duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung dari biji
tersebut disebut tali pusar (funiculus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali
pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali
pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada
biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau
selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna
ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut
biji ada yang :
·
Berdaging atau
berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
·
Menyerupai kulit
dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans
Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan
pula sebagai bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.
Pada
biji umumnya memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a.
Kulit biji (spermodermis)
b.
Tali pusar (funiculus)
c.
Inti biji atau isi
biji (nucleus seminis)
Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti
yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya
kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a.
Lapisan kulit luar
(testa). Lapisa ini mempunyai sifat
yang bermacam-mcam ada yang tipis ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras
seperti kayu dan batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi biji yang ada
didakamnya.
b.
Lapisan kulit dalam
(tegmen). Biasanya tipis seperti
selaput sering kali juga dinamakan kulit ari.
Walapun
telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum, maka belum berarti bahwa
kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit berasal berasal dari itegumentum yang dalam, karena
pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal biji yang lebih dalam
daripada integumentumnya.
Di
atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji
tertutup (angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah
terdapat tiga lapisan, kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum
genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai
satu integumentum saja.
Ketiga
lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing
dinamakan :
a.
Kulit luar
(sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning
lalu berwarna ketika masak.
b.
Kulit tengah
(sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam
(endocarpium) pada buah batu.
c.
Kuli dalam
(endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.
Jika
diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan
bagian-bagian lain, misalnya :
1.
Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya
alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji
tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya
adalah pada tanaman spatodea (Spathodea
campanulata P.B.), kelor (Moringa
oleifera Lamk.)
2.
Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli
biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi
seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh tiupan angin.
Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3.
Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari
pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)
4.
Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi
tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal
biji (micropyle). Macis pada biji
pala adalah suatu salut biji semu.
5.
Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang
merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang
panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang
merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
6.
Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas
jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7.
Bekas berkas
pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu
tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur
(Vitis vinifera L.)
8.
Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada
biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang
mengangguk (anatropus) dan pada biji
biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).
Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji
dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji
terlepas dari tali pusar biji. Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal
sebagai pusat biji.
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang
terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi
biji.
Inti biji terdiri atas :
a.
Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu
baru,
b.
Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan
makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan
tumbuh menajdi tumbuhan baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang
diperlukan
a.
Akar lembaga atau
calon akar (radicula), yang biasanya
kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya
menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan
menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b.
Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama
kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
·
Sebagai tempat
penimbunan makanan
·
Sebagai tempat
melakukan asimilasi
·
Sebagai alat
penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga
c.
Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan
dalam dua bagian, yaitu :
·
Ruas batang di atas
daun lembaga (internodium epicotylum),
·
Ruas batang di
bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum),
Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu
jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji
mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam
:
a.
Putih lembaga dalam
(endospermium), jika jaringan
penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi kandung
lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti sperma
lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.
Putih lembaga luar
(perispermium), jika bagian ini
berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus atau dari
selaput bakal biji.
Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan
msih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan
kecambah (plantula). Perkecambahan
biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a.
Perkecambahan di
atas tanah (epigaeis), yaitu jika
perkecambahan karena pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu
terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b.
Perkecambahan di
bawah tanah (hypogaeis), bila daun
lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti
terdapat pada biji kacan kapri (Pisum
sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah
jika syarat-syarat yang diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika
syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke
adaan tidur (latent). Dalam keadaan
ini lembaga tetap hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya
tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya
waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, kemudian
tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan biji
tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam
dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).
Subscribe to:
Posts (Atom)